CILACAP- Nasib tragis dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Cilacap. Nikwanto (29), TKI asal Desa Karangmangu Kecamatan Kroya dikabarkan meninggal dunia karena mengalami kecelakaan kerja di Taiwan. Nikwanto yang sudah bekerja selama lebih dari satu tahun tersebut jatuh dari ketinggian 17 meter sekira pukul 08.00 waktu Taiwan, Senin (27/3). Dia saat itu baru saja memulai aktivitas kerja di proyek jalan layang.Nikwanto mengalami kecelakaan kerja bersama dua rekan lainnya. Satu rekan korban asal Lampung dikabarkan meninggal di loksi kejadian. Sedangkan Nikwanto sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal sekira pukul 15.00 waktu Taiwan. Satu korban lagi hingga sekarang masih dirawat rumah sakit dengan kondisi kritis. Hal tersebut disampaikan Tugino, agen yang memberangkat korban dan mendapat kabar pertama dari teman korban. “Ceritanya seperti itu, kebetulan korban bersama empat rekannya sedang memasang begisting besi untuk mengecor tiang jembatan setinggi 17 meter,: kata dia. Meski sudah menggunakan safety belt namun karena salah memasang sehingga saat begistik lepas dan terjatuh, ketiga orang ikut terbawa begisting. Sedangkan satu pekerja lagi yang mencantelkan safety beltnya benar hanya tergantung di rangkaian besi yang akan dicor. “Korban sempat masih berdenyut nadinya saat d rumah sakit. Namun hanya beberap jam kemudian dinyatakan meninggal,” terang dia. Kabar tersebut kemudian disampaikan ke keluarga korban sehari setelah memastikan jika kabar tersebut benar. Tak ayal, orang tua korban Sobirin dan Ruminah pun terguncang mendengar anak sulungnya mengalami peristiwa tragis itu. Sementara itu istri korban Nurhayani saat ini masih di Jakarta. Dia sedang menunggu keberangkatan ke Taiwan untuk menyusul suaminya. Dengan adanya kabar tersebut, saat ini Nurhayani sedang dijemput oleh keluarganya. Ruminah menuturkan, pada Sabtu dan Minggu lalu, dia masih berkomunikasi dengan korban melalui video call. Bahkan anak korban Yesi (6) tahun terlihat manja kepada bapaknya. “Saya tidak percaya jika anak saya sudah tiada, sebab selama dua hari sebelumnya masih komunikasi dengan saya dan anaknya. Tidak ada firasat apapun,” kata dia berkaca-kaca. Ruminah lantas mengungkapkan jika anaknya setelah berumah tangga mempunyai cita-cta untuk dapat membuat rumah sendiri. “Setelah setahun kerja dan punya uang sebenarnya istrinya juga mempunyai keinginan yang sama untuk saling bahu membahu mencari uang dengan menjadi TKI,” tuturnya lirih. Dan setelah mendapatkan job sebenarnya istrinya mau menyusul ke Taiwan. Sayang nasib membuat keduanya urung membangun cita-citanya untuk mempunyai rumah sendiri. Kapolsek Kroya AKP Surya Probo yang mendatangi rumah duka bersama dengan agen yang memberangkatkab korban mengaku akan terus berkoordinasi. Saat ini, data-data korban sudah dikumpulkan. Menurut agen TKI itu, pihak BNP2TKI sedang melakukan upaya bantuan memulangkan jenazah korban. Surya mengatakan, berdasar keterangan dari perwakilan agen TKI, korban sudah dua bulan kabur sehingga perusahan tidak bisa melacak langsung. Karena itu, BNP2TKI yang mengambil alih mengurus kepulangan jenazah korban. “Dari keterangan agennya seperti itu. Kami pun akan terus berkoordinasi dengan pihak PT mapun P4TKI yang menjadi wakil BNP2TKI di Kabupaten Cilacap,”ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar