Senin, 03 April 2017

Kisah Karfiah,13 Tahun Tunggu Anak di Lokasi Ia Ditinggalkan


Kisah pilu seorang wanita tua membuat netizen bercucuran air mata. Bagaimana tidak! Seorang ibu dengan sabarnya menunggu kepulangan anaknya selama 13 tahun di tempat terakhir dia ditinggalkan.
Wanita tua yang hanya dikenal sebagai Karfiah ini tinggal di sebuah gubuk usang di Purwokerto, Jawa Tengah. Dia setia menunggu janji anaknya untuk kembali sejak 13 tahun lalu.
Di gubuk itulah sang ibu ditinggalkan dan disuruh menunggu sekejap oleh anaknya sendiri. Namun waktu terus berjalan dan sang yang dikenal sebagai Rina tidak pernah kembali.
Saat wartawan berkunjung di rumahnya yang berada tepat di tepi jalan Gerilya Timur, Berkoh, Purwokerto, kondisi Karfiah sangat memperihatinkan.
Adopsi Seorang Bayi
Dengan penuh harap, sesekali dia mengintai keluar rumah ketika ada kendaraan atau bus yang berhenti. Tidak lama setelah itu dia masuk kembali dengan wajah terpancar rasa kecewa.
Menurut akun @cakbudi yang mengunggah kisah ini di Instagram, Karfiah dalam pernikahannya tidak dikaruniai anak.
Setelah suaminya meninggal dunia, dia mengadopsi seorang bayi yang diberi nama Rina Yanti.
Rina dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Termasuk disekolahkan sampai masuk perguruan tinggi seperti anak kandung sendiri.
Seperti orang lain beliau juga menikahkan anaknya itu dengan pria pilihan anaknya sendiri.
Dibawa ke Tepi Jalan
Singkat cerita, rumah peninggalan almarhum suaminya dijual karena Rina berjanji ingin membelikan rumah baru untuk mereka tinggal. Karfiah pun akhirnya setuju.
Pada satu hari, Karfiah dibawa ke tepi jalan oleh anaknya. Di situ dia disuruh menunggu karena Rina ingin mengambil uang hasil penjualan rumah mereka.
Apa yang terjadi selanjutnya sungguh memilukan. Sampai ke hari ini, sudah 13 tahun berlalu Rina tidak pernah kembali dan Karfiah masih setia menunggu kedatangan anaknya itu.
Sungguh memilukan. Kesetiaan dan kasih sayang seorang ibu, tidak pernah pupus. Karfiah juga tidak marah apalagi dendam dengan anaknya, walaupun sudah dibohongi.

Tidak ada komentar: